Cari Blog Ini

ME

ME

Jumat, 20 April 2012

*K-I-A-M-A-T*

Freemasonis ateistik, sebuah sistem Dajjal, telah mengembangkan sistem jahat untuk mencegah  Muslim, Kristen dan Yahudi sejati untuk bersaudara, bertindak sebagai satu kesatuan, dan berjuang melawan ketiadaan agama, materialisme dan Darwinisme. Sistem ini berusaha untuk mencegah para penganut agama bertindak sebagai satu kesatuan dengan menggambarkan Muslim, Kristen dan Yahudi sebagai Dajjal satu sama lain, kemudian melemahkan mereka. Freemasonry ateistik telah menggunakan sistem ini untuk meyakinkan dan menipu beberapa Muslim, Kristen dan Yahudi naif. Dengan metode ini, Masonis berusaha untuk mengatur para penganut agama agar saling berselisih dan kemudian mereka membuat dominasi mereka.  Mereka berusaha mengalihkan perhatian dan menyembunyikan diri mereka sendiri dengan menggambarkan penganut agama sejati sebagai Dajjal, dan terkadang mereka berhasil dalam melakukan hal ini.

Dengan menggunakan metode licik ini, Dajjal bahkan mengadu domba para penganut Kristen satu sama lain dan berusaha agar mereka tidak bersatu. Beberapa evangelis bahkan menganggap Katolik sebagai Dajjal. Bahkan saat ini pun banyak evangelis yang memercayai hal tersebut. Di bawah pengaruh pengkondisian masonis ateistik, beberapa evangelis menggambarkan Kepausan sebagai sistem Dajjal. Freemasonry mendapatkan banyak waktu dengan memisahkan penganut yang takut kepada Allah dan membuat mereka berselisih satu sama lain.

Pertempuran Armageddon, yang diklaim akan diluncurkan oleh Dajjal  dan terjadi di masa depan, juga dinterpretasikan/dilakukan dengan cara setan. Dengan berbagai cara yang berbeda-beda, para Masonis menyatakan perlunya peningkatan pertumpahan darah dan ketegangan secara konstan di Timur Tengah. Hal ini digambarkan sebagai kewajiban agama. Ini adalah salah satu tindakan berdarah yang keji dari sistem Dajjal yang dilaksanakan oleh Freemason Ateis melalui wahyu yang diterimanya dari setan. Armageddon, yang mereka katakan akan terjadi di masa depan, sebenarnya telah telah terjadi. Irak telah diduduki oleh pasukan dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Spanyol, Denmark dan Polandia. Banyak tentara dan warga sipil, termasuk Muslim dan Kristen ataupun dari agama lain, telah syahid atau terbunuh. Pendudukan Irak oleh berbagai negara, pembantaian di Irak, dan pertempuran Armageddon ini telah diungkapkan sebelumnya dalam hadis-hadis sampai ke detail terbaik:

Baghdad dihancurkan oleh api di Hari Akhir ... (Risalat al-Khuruj al-Mahdi, jilid 3, hal. 177)

Tepat dimulai dari hari pertama Irak di invasi, Bagdad menjadi target utama sasaran pemboman. Dalam kondisi dibombardir, Baghdad terbakar dalam api, seperti hadis mengatakan akan. Berikut ini adalah gambar Baghdad yang muncul di TV dan di koran, kenyataan ini disampaikan kepada dunia.

Nabi (saw) bersabda : "Akan ada kesulitan dan musibah dimana tak seorangpun dapat mencari tempat perlindungan. Kesengsaraan ini akan bergerak di sekitar Syam (Damaskus), lalu kepada Irak, dan mengikat tangan dan kaki Semenjanjung Arabia. Komunitas Islam akan memerangi masalah di stepa. Tak seorang pun akan merasa simpati kepada mereka atau bahkan berkata: "Aduh!" Ketika mereka mencoba untuk memperbaiki kesengsaraan mereka di satu sisi, mereka akan muncul lagi pada yang lain. "(Al Muttaqi al-Hindi, Kanz al-Ummal, jilid 5, hal 38-39)

Acuan dalam hadis untuk "Kesengsaraan ini akan bergerak di sekitar Syam (Damaskus), lalu kepada Irak" terjadi selama pendudukan Irak baru-baru ini.

Gambar disamping (kanan) adalah gambar Bagdad terbakar, Teracuman, 21 Maret 2003.

Hari kiamat tidak akan datang sampai Irak diserang. Orang tak berdosa di Irak akan mencari perlindungan di Syam. Sham akan dibangun kembali, dan Irak akan dibangun kembali. (Al Muttaqi al-Hindi, Kanz al-Ummal, jilid 5, hal. 254)

Hadits ini merujuk pada rekonstruksi Irak. Banyak kota-kota Irak hancur setelah invasi. Rekonstruksi Irak yang juga hancur oleh tindakan penjarahan yang terjadi selama invasi, juga penting. Laporan koran telah menyediakan cakupan yang luas untuk ini.

Keterangan gambar :

1.    Amerika akan membangun kembali Irak (Ortadogu, 19 Maret 2003)
2.    Rekonstruksi ulang Irak (Oncevatan, 18 April 2003)

Masyarakat Irak akan dibagi menjadi tiga kelompok. Satu bagian akan bergabung dengan para penjarah. Satu kelompok akan melarikan diri, meninggalkan keluarga mereka di belakang. Dan satu kelompok akan berperang dan terbunuh. Siapkan dirimu untuk hari kiamat ketika anda melihat ini. (Mari 'bin Yusuf Karami Hambali, Fawaid Fawaid al-Fikr fil Mahdi al-Montazar)

Seperti yang dikatakan hadis tersebut, beberapa warga Irak akan bergabung dengan "penjarah." Memang, pada akhir perang, beberapa warga Irak mengambil keuntungan dari hilangnya wewenang dan terlibat dalam penjarahan. Beberapa dari orang-orang mencuri dan menjarah, tindakan yang dapat didefinisikan sebagai "penjarahan." Hadits ini memberitahu kita bahwa beberapa orang akan berusaha keras untuk melarikan diri dan mereka tidak akan berpikir tentang keluarga yang  mereka tinggalkan. Kalimat berita tersebut menarik, hadis-hadis menunjukkan bahwa beberapa orang akan bergabung memerangi dan terbunuh. Ada banyak pertempuran selama invasi ke Irak dan banyak orang kehilangan nyawa mereka.

sumber:http://www.harunyahya.com/

Minggu, 15 April 2012

*alam semesta*



Walaupun terdapat banyak sekali objek-objek luar angkasa yang bergerak, faktanya tidak ada tabrakan yang terjadi di sana dan ini pasti melibatkan kalkulasi khusus serta pengetahuan. Karena setiap peristiwa yang muncul di alam semesta dan hasilnya dari setiap kejadian bisa dipahami tidak hanya melalui pengamatan tapi juga melalui perhitungani fisik dan matematis. Untuk itu, ada bentuk yang diperintahkan oleh pengetahuan matematis dan indikator paling penting dari ini adalah susunan tata ruang dari jagad raya. Sebagai sebuah bentuk geometris, dimanapun ia muncul, haruslah berdasarkan pengukuran yang spesifik dan kalkulasi, ini mengindikasikan hadirnya suatu pengetahuan yang tinggi dan perintah. Planet ada dalam bentuk "globe", bergerak dalam orbit mereka, yang berbentuk seperti "elips" dan galaksi yang terdiri dari berjuta bentuk bintang yang membentuk seperti "spiral" atau "eliptikal" adalah beberapa contoh yang mengagumkan dari susunan geometris dari alam semesta.

SPIRAL YANG SAMA DITEMUKAN DALAM GALAKSI

Bentuk yang paling penting yang terlihat di alam semesta ini adalah susunan "spiral". Susunan spiral dari alam semesta adalah struktur utama yang paling sering diamati dan diteliti oleh para astronomer. Semenjak dua dari tiga galaksi di alam semesta ada dalam bentuk spiral, bentuk ini adalah bentuk yang paling umum dari galaksi atau bimasakti. Sebuah spiral bimasakti berputar mengelilingi orbitnya sendiri dan disaat yang sama gravitasi serta kekuatan sentrifugal ada dalam keadaan yang seimbang.  Karena keseimbangan inilah, jutaan bintang-bintang di bimasakti, tidak berhamburan walaupun harus berputar dan tetap pada orbitnya masing-masing. Galaksi tidak berputar ke tiap bagian secara simultan seperti roda mobil. Pusat perputarannya berputar lebih cepat dari yang di tepi. Hasilnya ia menghasilkan bentuk spiral, yang meluas keluar dari pusatnya. Ilmuwan, yang meneliti bentuk ini, telah menemukan keseimbangan matematis sensitif  yang timbul bergantung dari bentuk galaksi itu sendiri.

STRUKTUR SEPERTI RASIO EMAS DITEMUKAN DALAM ALAM

Investigasi menemukan lengan spiral dari galaksi adalah gelombang padat yang berputar pada kecepatan serta posisi kaku. Ini menunjukan bahwa spiral dari galaksi memiliki dasar geometris yang sama sebagai spiral yang sama dalam alam. Contohnya, investigasi astronomi menemukan bahwa galaksi Bima Sakti dimana sistem solar ditemukan memiliki bentuk geometri bentuk spiral yang sama. 1. astronomer Swedia Carl-Gustav Danver juga telah mengivestigasi bentuk yang khusus ini, dan menyatakan bahwa ini adalah spiral logaritmik. (sama).

BAGAIMANA BENTUK SPIRAL INI MEMUNGKINKAN KESEIMBANGAN ?

Keseimbangan di antara kekuatan fisik dalam bentuk spiral pada galaksi adalah sangat mengherankan. Sebuah galaksi tumbuh dengan mengintensifkan pada pusat massa oleh efek gravitasi. Semenjak peningkatan pada pusat massa juga meningkatkan gravitasi, pusat dari galaksi akan mulai untuk berputar lebih deras untuk mengganti kekuatan dari kekuatan sentrifugal dan gravitasi. Lebih jauh, pusatnya berputar lebih banyak juga mencegah pengembunan dari pusat massa. Untuk itu, agar semua sistem dalam galaksi tetap seimbang, ada kebutuhan untuk suatu mekanisme khusus yang memperlambat partikel-partikel di pusat dan mempercepat yang berada di tepian. mekanisme ini telah dibuat oleh "bentuk spiral yang sama" karena lengan spiral yang sama inilah yang paling benar untuk fungsi ini.

ALLAH MENCIPTAKAN DARI YANG TIDAK ADA


Seperti yang terlihat, banyak galaksi ada pada bentuk dari spiral yang sama sesungguhnya memiliki sebuah kepentingan yang vital untuk galaksi-galaksi ini untuk tetap dalam keadaan seimbang. Sangat menakjubkan bahwa bentuk spiral yang sama berdasarkan pada rasio emas pada tanaman dan makhluk-makhluk dalam laut juga terlihat di luar angkasa juga spiral itu terlihat di galaksi seperti spiral dalam tanaman dan kerang-kerangan, mengisi pentingnya sebuah fungsi untuk keseimbangan dan keserasian.

Tidak ada keraguan, bahwa perintah dan keseimbangan di alam semesta, tidak pernah salah semenjak hari diciptakannya alam semesta sebagai bukti kekuatan ALLAH yang tak terbatas. Tuhan kita yang memiliki kekuatan untuk menciptakan sesuatu dengan sangat sempurna, juga menciptakan rasio emas yang begitu unik dan sangat fungsional dan rasio ini telah menciptakan suatu estetika yang sempurna dan kecantikan fungsional dan keseimbangan di setiap sistem yang hadir dan satu yang mencengangkan. Di Al-Quran ALLAH menyatakan :
Sungguh, Tuhan-mu (adalah) ALLAH yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia Ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci ALLAH, Tuhan seluruh alam. (Surah al-Araf : 54)
   SUMBER:HARUNYAHYA.COM

mendekatkan diri kepada ALLAH S.W.T




 BEBERAPA CARA MENDEKATKAN DIRI KPD ALLAH SWT :
1. Sholat wajib tepat waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah
Dengan sholat, berdo'a dan dzikir kepada Allah, Inya Allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-Nya
2. Sholat tahajud
Dengan sholat tahajud Insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu saat menghadap kepada-Nya.
3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.
4. Membayangkan tidur di dalam kubur.
Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.
5. Membayangkan kedahsyatan siksa neraka.
Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……

6. Membayangkan surga-Nya.
Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu.Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Surga-Nya. Amin…..
7a. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggu satu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah... dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat, dikarenakan iman bisa turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.
7b. Bergaul dengan orang-orang sholeh.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada pada lingkungan kondusif dimana orang-orangnya dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk makin dekat kepada-Nya.
8. Membaca Al Qur'an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca)
Insya Allah dengan membaca Al Qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.
9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara lain dengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.
10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya seperti Alam Semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.
11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita (tsunami, gunung meletus, gempa dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu introspeksi atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dan kembali ke jalan-Mu ya Allah.
12. Mensyukuri begitu besar nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT
Jangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya.Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan...masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.
Oleh : hamba Allah

menuntut ilmu


Alangkah cepatnya takabur menjalari para ulama dan ilmuan.karenanya Nabi muhammad SAW bersabda,"celaka ilmu ialah kesombongan!". baru saja sorang berilmu memantapkan kejayaan ilmunya,segeralah terasa dalam dirinya keindahan ilmu dan kelebihannya lalu dirinya dianggapnya penting dan orang lain di pandangnya remeh,bagaikan memandang hewan ternak saja.mereka di anggapnya bodoh-bodoh dan di tungguhnya untuk memberi salam.bila orang-orang telah dulu memberi salam kepadanya dan di balasnya dengan muka manis,maupun orang-orang bangkit berdiri menghormatinya atau di penuhi undangan orang,maka ia menganggap dirinya telah berbudi kepada orang itu dan haruslah yang bersangkutan berterimakasih kepadanya,serta meyakini bahwa dialah orang yang paling mulia,yang telah sudi berbuat terhadap mereka hal-hal yang semestinya tak dapat mereka harapkan dari orang-orang sepertri dia.
Orang yang begini mutunya lebih tepat dinamakan orang jahil dan di katakan seorang'alim,karena ilmu yang hakiki ialah ilmu yang dengannya kita dapat tahu diri dan mengenal tuhan,tahu bahaya besar di akhir hayat(Al Khatimah)dan tahu bahwa ilmu pulalah nantinya yang akan menjadi alasan Allah untuk pemukul para ulama dan tahu pula besar resikonya ilmu di hari nanti,maka ilmu yang begini akan menambah rasa cemas,rasa khusyuk khidmat dan berendah diri dan menyebabkan kita untuk menganggap semua orang lebih baik dari kita,mengingat kuatnya alasan Allah untuk memukul kita karena kita berlimu,tapi begini alpa dalam mengisi wajib syukur kepada Allah pemberi karunia itu.ilmu adalah sarana terpenting untuk di takaburkan.dari itu Allah menitahkan kepada Nabi Muhammad SAW;
Artinya:"Rendahkanlah sayapmu terhadap pengikut mu orang-orang yang beriman!".(Q.S.Asy syu'ara:215)
Amat payahlah seoarng berilmu untuk tidak menganggap dirinya bermartabat dibanding dengan seorang kosong ilmu,karena syariat agama banyak sekali memujikan kelebihan ilmu.ia takkan sanggup menolak perdayaan untuk bertakabur,kecuali denagn memahamkan hal ini:


Hendaklah disadarinya,bahwa alasan Allah SWT,untuk memberatkan orang adalah lebih kuat.tuhan mungkin bersikap toleransi terhadap orang kosong ilmu tentang kesalahan yang di persepuluhkannya saja tak dapat di maafkan terhadap orang berilmu.seorang yang melanggar perintah tuhan dengan sadar dan mengetahui.kesalahannya akan amat berat,karena ia tiada menunaiakn hak Allah di bidang karunia ilmu.dari itu nabi Muhammad SAW.bersabda;

"Di tampilkan seorang berilmu di hari kiamat dan ia di jebloskan ke neraka.Maka berjela keluar perut panjangnay dan ia berputar keliling bagaikan keledai mengitari kilangan.lalu ia di kelilingi penduduk neraka dan mereka bertanya,"kenapa anda begini?".jawabnya,"Aku menyuruh orang kepada kebaikan,tapi aku tak membuatnya dan ku larang orang berbuat jahat,tapi aku melakukannya!".(Riwayat Bukhari Muslim dari Usman Bin Zaid)

ciri-ciri mukmin sejati




Oleh Dr Abdul Mannan

Orang beriman dalam Alquran disebut mukmin, jamaknya mukminin. Mukmin ialah orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT. Mematuhi segala perintah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Itulah mukmin sejati. Mukmin sejati kelak akan mendapatkan surga dan keridaan Allah SWT.

Tentu kita ingin menjadi mukmin sejati yang nantinya mendapat rida Allah SWT dan kekal dalam kebahagiaan. "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya." (QS al-Mu'minun [23]: 1-5).

Ayat tersebut menghendaki kita untuk khusyuk dalam shalat, menjauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia, menunaikan zakat dan tidak mendekati zina. Pertanyaannya kemudian, bagaimana caranya kita bisa khusyuk dalam shalat? Mengapa harus menjauhi hal-hal yang tak berguna, wajib zakat, dan dilarang zina?

Untuk shalat khusyuk ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, memahami bacaan-bacaan shalat. Kedua, berusaha untuk bisa konsentrasi dan tulus ikhlas dalam mengerjakannya (QS al-A'raf [7]: 29). Ketiga, mengerjakannya dengan thuma'ninah, tenang, dan tidak terburu-buru. Bahkan, kalau ingin sempurna lagi lakukanlah shalat secara berjamaah di masjid.

Berikutnya kita mesti menjauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (Muttafaqun Alaih).

Selanjutnya menunaikan zakat. Zakat hakikatnya menyucikan diri dan menjaga diri dari sifat kikir (bakhil) (QS at-Taubah [9]: 103). Dengan demikian, solidaritas sesama Muslim dapat dipelihara dan terus-menerus ditingkatkan. Mengapa kita perlu menjaga diri dari sifat kikir yang dalam Alquran disebut bakhil?

Allah membenci orang kikir (bakhil). “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.

Sebenarnya, kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan, kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan, Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Ali Imran [3]: 180).

Selanjutnya, tidak mendekati zina. Allah SWT sangat membenci perbuatan zina. Oleh karena itu, pelakunya diberi hukuman dan tercatat sebagai pelaku dosa besar. (QS al-Isra’ [17]: 32).

Dari sini jelas bahwa kalau kita ingin bahagia selamanya baik di dunia maupun di akhirat kita mesti menjadi mukmin sejati. Sebagaimana yang terkandung dalam surah al-Mu’minun.

Tetapi hari ini, bagi sebagian umat Islam, iman tidak lagi penting. Tidak shalat sudah biasa, demikian juga dusta dan kesiasiaan. Kikir menjadi budaya dan zina jadi gaya hidup.

Wahai saudaraku, selagi masih hidup bersegeralah memperbaiki diri, bersungguh-sungguhlah untuk menjadi mukmin sejati. Jika tidak, ja-ngan menyesal apabila kelak akan termasuk golongan orang yang merugi. Wallahu a'lam.

Menjadi Seorang Muslim Sejati


Menjadi seorang muslim berarti menjadi hamba yang bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya. Tidak ada sesuatu yang dapat menggantikan nikmat sehat yang diberikan Allah, termasuk kekayaan dan harta benda. Seorang muslim diharuskan untuk hanya takut kepada Allah semata, sepanjang malam dan siang. Sadarilah bahwa suatu saat engkau akan binasa.


Menjadi seorang muslim berarti melaksanakan qiyamullail, cinta terhadap amalan-amalan ibadah. Jika semua hal itu dilakukan karena Allah, niscaya keimananmu semakin bertambah kuat. Seorang muslim tidak akan mengucapkan kata-kata kotor kepada kedua orangtua, dan menghormati saudara.

Seorang muslim pun diwajibkan mengimani hal-hal ghaib dan berterima kasih kepada Allah karena telah menganugerahkan kenikmatan Islam dan iman. Menjadi muslim berarti mendirikan shalat lima kali dalam sehari. Hal tersebut merupakan kunci masuk surga, tidak ada cara lain.

Menjadi seorang muslim berarti menganggarkan pendapatan untuk diberikan kepada orang fakir miskin. Seorang muslim wajib menghormati seluruh nabi, meneladani seluruh perbuatan mereka, mengapresiasi semua prestasi yang mereka raih.
…Dengan menjadi seorang muslim, berarti Allah meninggikan jiwa kita dan mengarahkan kita kepada sebuah happy ending
Menjadi seorang muslim berarti memiliki tekad kuat untuk mendapatkan semua pengetahuan dan wawasan keislaman. Hal tersebut dilakukan karena Allah. Lalu menyampaikan dan mentransformasikan pengetahuan tersebut kepada orang lain dengan penuh kerendahan hati.

Dengan menjadi seorang muslim, berarti Allah meninggikan jiwa kita dan mengarahkan kita kepada sebuah happy ending. Menjadi seorang muslim berarti memperlakukan saudara sesama mukmin dengan penuh cinta. Seorang muslim mesti menghormati para wanita muslim dengan menundukkan pandangan di hadapan mereka. Seorang muslim juga senantiasa memanjatkan doa di sepertiga malam.

Seorang muslim juga diharuskan mengagungkan Allah dengan mematuhi dan menjalankan semua hukum-Nya, serta menjauhi segala hukum buatan manusia. Seorang muslim akan meyakini bahwa Hari Pembalasan akan segera tiba dan siksa kubur adalah benar adanya.

Ajaran-ajaran Islam sungguh indah. Ia mampu mengeluarkan manusia dari tekanan kehidupan. Islam menyeru kita untuk menjadi hamba yang shaleh, menyembah Allah Yang Maha Esa yang akan membebaskan kita dari belenggu kegelisahan. Pembalasan atas perbuatan menjadi salah satu prinsip yang dikandung Islam. Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an menjadi cara terampuh untuk menjadi hamba yang berperikemanusiaan.

Menjadi hamba Allah merupakan peran yang sangat membanggakan, karena dapat mengeluarkanmu dari kegelapan dan menerangi jiwamu. Sehingga jiwa menjadi terpuaskan. Tidak ada hal yang paling dicari umat manusia dari kepuasan dan kebahagiaan jiwa. Namun jika engkau mengabaikan segenap seruan Allah, maka bersiap-siaplah didera kesengsaraan. Maka bacalah Al-Qur’an yang di dalamnya memuat petunjuk untuk manusia.

Ia merupakan kitab suci umat Islam. Tak terhitung lagi jumlah orang-orang non-muslim yang berusaha untuk menyerang Al-Qur’an; mereduksi pemahamannya dan mengebiri kesakralannya. Alih-alih ingin mengkritik Al-Qur’an, mereka justru semakin menampakkan kebodohan mereka sendiri.

Islam tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang Arab saja. Ia ajaran universal untuk seluruh manusia dengan berbagai ras yang ada di muka bumi. Semua muslim memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam Islam. Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai surga.

Allah tidak pernah menyatakan bahwa surga itu mudah untuk diraih. Engkaulah yang harus pro-aktif untuk mendapatkannya dengan amalan-amalan ibadah, tidak cukup hanya dengan keyakinan tauhid di dalam hati saja. Surga digapai dengan tindakan yang meniscayakan pengorbanan jiwa dan harta.

Karena, mengetahui, memahami, dan mengamalkan tauhid merupakan kewajiban yang mesti dilakoni setiap muslim (fardu ‘ain). Karena, prinsip-prinsip tauhid berupaya keras menyelamatkan manusia dari kesesatan, sedangkan kemusyrikan dan kekafiran justru membenamkan manusia ke dalam lubang kenistaan.

Konsekuensi syahadat La Ilaha Illallah adalah meninggalkan segala bentuk peribadatan dan ketergantungan hati kepada selain Allah. Selain itu ia juga melahirkan sikap mencintai orang yang bertauhid dan membenci orang yang berbuat syirik. Sedangkan konsekuensi syahadat Muhammad Rasulullah adalah menaati Nabi, membenarkan sabdanya, meninggalkan larangannya, beramal dengan sunnahnya dan meninggalkan bid’ah, serta mendahulukan ucapannya di atas ucapan siapa pun.
… Jadi, menjadi seorang muslim berarti meyakini akidah Islam yang lurus, memasrahkan diri kepada Allah, dan mengamalkan segala perintah-Nya…
Jadi, menjadi seorang muslim berarti meyakini akidah Islam yang lurus, memasrahkan diri kepada Allah, dan mengamalkan segala perintah-Nya. Dan pengorbanan itulah yang akan dibalas Allah dengan surga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

kemengangan yang sejati


Hakekat kemenangan yang sejati adalah kemenangan hati dan jiwa. Manakala hati dan jiwa selalu diliputi dengan perasaan syukur dan sabar serta qonaah terhadap semua ketentuan Allah swt. Jiwa yang selalu optimis dan tidak pernah putus asa adalah sifat-sifat kemenangan yang sebenarnya. Tetap meyakini bahwa janji-janji Allah swt akan selalu didapatkannya adalah cerminan kemenangan yang sesungguhnya. Tetapi memang masih banyak yang sering hanya membatasi pandangan kepada satu jenis kemenangan saja, yaitu kemenangan lahiriyah yang nampak dan terlihat secara kasat mata saja. Padahal tidak selalu kemenangan seperti ini yang Allah swt janjikan kepada para Rasul dan seluruh hamba-hamba-Nya yang beriman.
Di antara bentuk kemenangan itu adalah adanya Jiwa yang Sabar dan Pantang Menyerah.Dalam Sirah Nabawiyah dikisahkan pada suatu ketika kabilah-kabilah Quraisy pernah melakukan kesepakatan untuk memboikot kaum mukminin dan mengurung mereka di Syi‘ib (lembah) yang tandus dan gersang. Selama tiga tahun mereka tidak pernah mengadakan transaksi jual beli. Sampai-sampai, kaum mukminin tidak mendapatkan sesuatu yang bisa dimakan, selain ranting-ranting kering dan serangga-serangga bumi yang mereka tangkap. Bahkan, hampir saja kaum mukminin binasa kalau bukan karena limpahan rahmat dari Alloh swt yang selalu menghampiri mereka.
Kemudian diantara tanda kemenangan itu adalah  adanyaJiwa yang Berani dan kuat memegang Keyakinan, kisah Ashabul Ukhdud menggambarkan keadaan ini. Dikisahkan bahwa mereka dilemparkan ke dalam parit-parit api, dan tidak sudi memberikan tawar-menawar dalam urusan agama yang mereka yakini. Mereka lebih memilih mati di jalan Alloh, walaupun setelah itu thoghut mengubur mereka di parit-parit api yang ia buat, lalu ia perintahkan penjaga-penjaga dan pasukannya untuk melemparkan orang-orang beriman itu ke dalam api. Muncullah sebuah pemandangan yang sungguh sangat mengerikan, inilah yang menjadi hukuman bagi yang melemah atau coba melarikan diri. Akan tetapi, tidak tercatat satu riwayat pun yang menyebutkan ada satu saja di antara mereka yang mundur ke belakang, takut, atau melarikan diri. Bahkan, yang kita temukan adalah maju terus dan keberanian, mereka malah menceburkan dirike dalam api. Seolah nyawa mereka telah mereka persiapkan untuk menjadi tebusan bagi agama mereka. Maka, pada dasarnya merekalah orang-orang yang memperoleh kemenangan. Bahkan, Alloh menyebut tindakan mereka sebagai kemenangan besar:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka mendapatkan surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai sungai. Itulah kesuksesan yang besar.” (QS. Al-Burûj: 11)
Dan tanda kemenangan yang sejati lainnya adalah adanya jiwa yang mencintai Kehidupan Akhirat diatas segala-galanya. Dan dari Anas bin Malik a ia berkata, “Pamanku, Anas bin Nadhor, tidak ikut dalam perang Badar. Ia berkata, “Wahai Rosululloh, aku tidak ikut dalam perang pertama kali engkau memerangi orang-orang musyrik, seandainya aku nanti mengikuti perang melawan orang-orang musyrik, tentu Alloh akan melihat apa yang bakal kulakukan.” Maka tatkala pecah perang Uhud dan kaum muslimin kocar-kacir, ia berkata, “Ya Alloh, aku memohonkan uzur kepada-Mu atas yang diperbuat shahabat-shahabatku, dan aku berlepas diri dari apa yang diperbuat orang-orang musyrik itu.” Setelah itu, ia maju ke depan dan sempat bertemu dengan Sa‘ad bin Mu‘adz, ia berkata, “Wahai Sa‘ad bin Mu‘adz, surga… demi Robb Nadhr, surga… demi Robb Nadhr, aku mencium baunya di bawah bukit Uhud.” Sa‘ad mengatakan, “Wahai Rosululloh, aku tidak mampu melakukan seperti yang ia lakukan.” Anas melanjutkan kisahnya, “Usai peperangan, kami temukan pada tubuhnya ada 80 luka lebih, mulai tebasan pedang, tikaman tombak, atau tusukan panah, kami menemukannya telah terbunuh dan dicincang-cincang tubuhnya oleh kaum musyrikin. Dalam kondisi seperti itu, tidak ada seorangpun mampu mengenalinya lagi selainsaudarinya, ia mengenali lewat jari telunjuknya.” Kemudian Anas mengatakan, “Kami mengira bahwa ayat ini turun mengenai orang-orang seperti dia atau yang semisal: “Di antara orang-orang beriman ada para lelaki yang berlaku jujur terhadap janji mereka kepada Alloh; maka di antara mereka ada yang terbunuh, dan ada yang menunggu-nunggu, dan mereka sama sekali tidak berubah.” (QS. Al-Ahzâb: 23)
Makna kemenangan yang hampir serupa dengan ini, dapat kita temukan dalam hadits Khobbab bin Al-Arts, ketika ia datang kepada Rosululloh dan mengatakan, “Tidakkah tuan memintakan pertolongan untuk kami? Tidakkah tuan memanjatkan doa untuk kami?” Mendengar keluhan ini, Rosululloh SAW bersabda, “Ada seorang lelaki dari umat sebelum kalian yang ditanam di dalam bumi, setelah itu dibawakan gergaji, lalu ia digergaji sejak dari kepalanya sampai akhirnya terbelah dua, tetapi itu tidak memalingkan dirinya dari agamanya. Ada juga yang disisir dengan sisir besi, sampai terlihat tulang-tulang di balik kulitnya,
tetapi itu tidak memalingkannya dari agamanya.”

Kamis, 05 April 2012

™sherlock holmes™

Sherlock Holmes

                                                                                                                                                         
Patung Sherlock Holmes

Sherlock Holmes adalah detektif fiktif berkebangsaan Inggris ciptaan Sir Arthur Conan Doyle. Ia biasanya ditemani rekannya Dr. Watson dalam petualangannya. Ia terkenal akan kemampuan deduksinya dan kepandaiannya dalam memecahkan kasus.
Sherlock Holmes menyebut dirinya "detektif konsultan", orang yang dimintai tolong dalam suatu kasus ketika kasus tersebut dianggap terlalu sulit untuk dipecahkan polisi dan detektif lain; kita bahkan sering mendengar bahwa dia dapat memecahkan suatu kasus tanpa harus meninggalkan rumahnya. Ia sangat handal dalam menyelesaikan kasus-kasus yang tidak biasa dengan menggunakan kemampuan analisisnya yang luar biasa, dan sering juga menunjukkan kemampuannya ini kepada klien barunya dengan membuat analisis langsung tentang pribadi atau hal-hal yang baru saja dilakukan sang klien. Strategi ini, tentu saja, tidak pernah gagal mencengangkan dan membuat kliennya percaya akan kemampuannya.
Sir Arthur Conan Doyle mendasarkan penciptaan Holmes atas gurunya di Fakultas Kedokteran Universitas Edinburgh, seorang ahli bedah yang sangat berbakat dan juga detektif forensik Joseph Bell, yang mana ilmu forensik menjadi ilmu baru pada waktu itu. "Holmes" dinamakan atas Oliver Wendell Holmes yang sangat dikagumi oleh Conan Doyle, dan atas atlet kriket Inggris yang bernama Sherlock.
Sherlock Holmes tinggal di 221B Baker Street sejak tahun 1881 di mana ia menghabiskan tahun-tahunnya bersama rekannya, dr. John H. Watson, yang dengan siapa ia berbagi kamar selama beberapa waktu sampai Watson menikah dengan Mary Morstan pada tahun 1890. Induk semangnya adalah seorang wanita Skotlandia bernama Mrs. Hudson.
Dalam sebagian besar cerita Holmes ditemani oleh dr. Watson, yang bukan hanya rekannya, tapi juga merupakan penulisnya. Kebanyakan cerita Holmes diceritakan oleh dr. Watson, tentang penyelesaiannya dalam masalah kriminal; di cerita-cerita selanjutnya, Holmes mengkritik Watson atas tulisannya karena Watson menulisnya seperti cerita biasa dan bukannya penjelasan ilmiah.
Holmes mempunyai seorang kakak, Mycroft Holmes, yang muncul di 3 cerita, Penterjemah YunaniKasus Terakhir, dan Rencana Bruce-Partington.

Topik-topik mengenai Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle

Rabu, 04 April 2012

masjid raya baiturrahman



Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh.
Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya.
Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968).
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.

[sunting]Tabloid Gema Baiturrahman

Sejak 3 September 1993, Remaja Masjid Raya Baiturrahman hingga kini telah mengeluarkan 900an edisi khutbah Jumat dalam bentuk TabloidGema Baiturrahman. Tabloid ini menggunakan semboyan Menuju Islam Kaffah di pimpin oleh Drs. H. Ameer Hamzah sebagai pimpinan umum, Ir. H. Basri Abu Bakar, M.Si sebagai pimpinan redaksi dan Ridha Yunawardi sebagai pimpinan usaha. Namun sejak tahun 2010, tabloid ini mati karena kekurangan dana[rujukan?].

[sunting]Gambar

Jumat, 29 Juli 2011

sejarah aceh


Aceh (bahasa BelandaAtchin atau Achehbahasa InggrisAchinbahasa PerancisAchen atau Achehbahasa ArabAsyibahasa PortugisAchen atau Achembahasa Tionghoa:A-tsi atau Ache)[1][2] yang sekarang dikenal sebagai provinsi Aceh memiliki akar budaya bahasa dari keluarga bahasa Monk Khmer proto bahasa Melayu [3]dengan pembagian daerah bahasa lain seperti bagian selatan menggunakan bahasa Aneuk Jame sedangkan bagian Tengah, Tenggara, dan Timur menggunakan bahasa Gayo untuk bagian tenggara menggunakanbahasa Alas seterusnya bagian timur lebih ke timur lagi menggunakan bahasa Tamiang demikian dengan kelompok etnis Klut yang berada bagian selatan menggunakan bahasa Klutsedangkan di Simeulue menggunakan bahasa Simeulue akan tetapi masing-masing bahasa setempat tersebut dapat dibagi pula menjadi dialek. Bahasa Aceh, misalnya, adalah berbicara dengan sedikit perbedaan di Aceh Besar, di Pidie, dan di Aceh Utara. Demikian pula, dalam bahasa Gayo ada Gayo Lut, Gayo Deret, dan dialek Gayo Lues dan kelompok etnis lainnya Singkil yang berada bagian tenggara (Tanoh Alas) menggunakan bahasa Singkil. sumber sejarah lainnya dapat diperoleh antara lain seperti dari hikayat Aceh, hikayat rajah Aceh dan hikayat prang sabii yang berasal dari sejarah narasi yang kemudian umumnya ditulis dalam naskah-naskah aksara Jawi (Jawoe). Namun sebagaimana kelemahan dari sejarah narasi yang berdasarkan pinutur ternyata menurut Prof. Ibrahim Alfian bahwa naskah Hikayat Perang Sabil mempunyai banyak versi dan satu dengan yang lain terdapat perbedaan demikian pula dengan naskah Hikayat Perang Sabil versi tahun 1710 yang berada di perpustakaan Universitas Leiden di negeri Belanda.[4]

Bahasa Mon-Khmer:
Bahasa Brao, Bahasa Kreung, Bahasa Tampuan, Bahasa Bunong dan Bahasa Kui.

Paleografi bahasa Mon-Khmer.
Awal Aceh dalam sumber antropologi disebutkan bahwa asal-usul Aceh berasal dari suku Mantir (atau dalam bahasa Aceh: Mantee)[5] yang mempunyai keterkaitan dengan Mantera di Malaka yang merupakan bagian dari bangsa Mon Khmer (Monk Khmer).[6] Menurut sumber sejarah narasi lainnya disebutkan bahwa terutama penduduk Aceh Besar tempat kediamannya di kampung Seumileuk yang juga disebut kampung Rumoh Dua Blaih (desa Rumoh 12), letaknya di atas Seulimeum antara kampung Jantho dengan Tangse. Seumileuk artinya dataran yang luas dan Mantir kemudian menyebar ke seluruh lembah Aceh tiga segi dan kemudian berpindah-pindah ke tempat-tempat lain.[7]

[sunting]Budaya

Pengelompokan budaya dalam empat pembagian budaya berdasarkan kaum (kawom) atau disebut pula sebagai suku (sukee) besar mengikuti penelusuran antara lain melalui bahasa purba yakni; [5][8][9]
  • Budaya Lhee Reutoh (kaum/suku tiga ratus) yang berasal dari budaya Mantee sebagai penduduk asli.
  • Budaya Imeum Peuet (kaum/suku imam empat) yang berasal dari India selatan yang beragama Hindu.
  • Budaya Tok Batee (kaum/suku yang mencukupi batu) yang datang kemudian berasal dari berbagai etnis Eurasian, Asia Timur dan Arab.
  • Budaya Ja Sandang (kaum/suku penyandang) yaitu para imigran India yang umumnya telah memeluk agama Islam.
Dalam keseluruhan budaya tersebut diatas berlaku penyebutan bagi dirinya sebagai Ureueng Aceh yang berarti orang Aceh.

[sunting]Sejarah awal


Lokasi Aceh Besar
Dalam sumber buku kronik kerajaan Liang [10]dan kerajaan Sui [11] di Tiongkok pernah disebutkan sekitar tahun 506 sampai 581 Masehi terdapatkerajaan Poli yang wilayah kekuasaannya meliputi Aceh Besar [12][13]sedangkan dalam Nāgarakṛtāgama di sebut sebagai Kerajaan Lamuri [14]yang dalam sumber sejarah Arab disebut dengan Lamkrek, Lam Urik, Rami, Ramni sedangkan dan dalam sumber sejarah Tiongkok lainnya disebut pula dengan nama Lan Li, Lan-wuli atau Lan Wo Li dengan pelabuhan laut bernama Ilamuridesam sebagaimana juga pernah disingahi dan ditulis oleh Marco Polo (1292) asal Venesia dalam buku perjalanan pulang dari Tiongkok menuju ke Persia (Iran)[15][16] saat itu masih berada dibawah pengaruh kedaulatan kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa (dinasti) Syailendra dengan raja pertamanya Balaputera Dewa, yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan yang kuat dan daerah kekuasaannya meluas, meliputi Tulang Bawang, Pulau Bangka, Jambi, Genting Kra dan pulau Jawa yang kemudian membangun Borobudur.[17]

Rute perdagangan di Asia Timur-Selatan pada abad kedua belas.
Ketika kerajaan Sriwijaya sedang mencapai puncak kejayaannya dan kemakmurannya yang memainkan peran penentu dengan menetapkan pola perdagangan terdiri atas tiga lapisan yakni pelabuhan dan pergudangan utama padaPalembang sedangkan pelabuhan dan pergudangan sub-regional seperti Ilamuridesam (Lamuri), Takuapa (Kedah), Jambi dan Lampungselanjutnya diikuti Sungsang serta beberapa pelabuhah kecil lainnya menggunakan alur sungai Musi dimana dalam hegemoni alur perdagangan ini kerajaan mendapatkan upeti berkemakmuran ternyata mengundang kedatangnya ekspedisi armada dari raja Rajendra Chola dari Chola India selatan pada tahun 1025 dengan melakukan serangan kepada seluruh pelabuhan-pelabuhan di Sriwijaya termasuk Ilamuridesam (Lamuri) dan Takuapa (Kedah) yang dihancurkan menjadi sunyi seperti yang diriwayatkan dalam prasasti Tanjore 1030 di India yang mengatakan bahwa dalam mengirimkan sejumlah kapal yang sangat besar ke tengah-tengah laut lepas yang bergelombang sekaligus menghancurkan armada gajahnya yang besar dari kerajaan melayu Sriwijaya dan merampas harta benda yang sangat banyak berikut pintu gerbang ratna mutu manikam terhias sangat permai, pintu gerbang batu-batu besar permata dan akhirnya Raja Sriwijaya yang bernama Sanggrama Wijayatunggawarman dapat ditawan kemudian dilepas setelah mengaku takluk,[18] tak lama kemudian armadaChola kembali kenegerinya sedangkan sejumlah lainnya menetap dan menjadi bagian dari penduduk, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa penyerangan tersebut lebih ditujukan untuk mengamankan atau pengambil alihan jalur perdagangan pada selat Malaka yang pada waktu itu sudah merupakan jalur perdagangan internasional yang penting daripada melakukan sebuah pendudukan dikala kekuatan militer dan diplomasi Sriwijaya sedang melemah[19] karena lebih tertuju pada perkembangan perdagangan.[20] sejak kekalahan ini kewibawaan kerajaan Sriwijaya mulai menurun dengan dratis yang memberikan peluang bagi kerajaan-kerajaan yang dahulu berada dibawah kedaulatan Sriwijaya mulai memperbesar dan memperoleh kembali kedaulatan penuh. Walaupun demikian keberadaan Sriwijaya baru berakhir pada tahun 1377.

[sunting]Samudera Pasai

kerajaan Islam Samudera-Pasai di Aceh dengan rajanya Malik Al Saleh dan diteruskan oleh cucunya Malik Al Zahir

[sunting]Era Malik Al Saleh

Sebelum Dinasti Usmaniyah di Turki berdiri pada tahun 699 H-1341 H atau bersamaan dengan tahun 1385 M-1923 M, ternyata nun jauh di belahan dunia sebelah timur, di dunia bagian Asia, telah muncul Kerajaan Islam Samudera-Pasai yang berada di wilayah Aceh yang didirikan oleh Meurah Silu (Meurah berarti Maharaja dalam bahasa Aceh) yang segera berganti nama setelah masuk Islam dengan nama Malik al-Saleh yang meninggal pada tahun 1297. Dimana penggantinya tidak jelas, namun pada tahun 1345 Samudera-Pasai diperintah oleh Malik Al Zahir, cucu Malik al-Saleh.

[sunting]Politik Samudera Pasai bertentangan dengan Politik Gajah Mada

Gajah Mada yang diangkat sebagai patih di Kahuripan (1319-1321) oleh Jayanagara dari Majapahit. Dan pada tahun 1331, naik pangkat Gajah Mada menjadi mahapatih Majapahit yang diangkat oleh Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi.
Ketika pelantikan Gajah Mada menjadi mahapatih Majapahit inilah keluar ucapannya yang disebut dengan sumpah palapa yang berisikan "dia tidak akan menikmati palapa sebelum seluruh Nusantara berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit". Ternyata dengan dasar sumpah palapanya inilah Gajah Mada merasa tidak senang ketika mendengar dan melihat bahwa Samudera Pasai di Aceh makin berkembang dan maju. Pada tahun 1350 Majapahit ingin menggempur Samudera Pasai, tetapi Majapahit tidak pernah mencapai kerajaan Samudra Pasai karena di hadang askar Sriwijaya. Selama 27 tahun Majapahit dendam terhadap kerajaan Sriwijaya dan kemudian pada tahun 1377 giliran Sriwijaya digempurnya, sehingga habislah riwayat Sriwijaya sebagai negara Budha yang berpusat di Palembang ini.

[sunting]Kesultanan Aceh

[sunting]Era Sultan Iskandar Muda

Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat MinangkabauSumatera Timur, hingga Perak di semenanjung Malaysia.
Aceh merupakan salah satu bangsa di pulau Sumatra yang memiliki tradisi militer, dan pernah menjadi bangsa terkuat di Selat Malaka, yang meliputi wilayah Sumatra dan Semenanjung Melayu, ketika dibawah kekuasaan Iskandar Muda.
Sultan Iskandar Muda kemudian menikah dengan seorang putri dari Kesultanan Pahang. Putri ini dikenal dengan nama Putroe Phang. Konon, karena terlalu cintanya sang Sultan dengan istrinya, Sultan memerintahkan pembangunan Gunongan di tengah Medan Khayali (Taman Istana) sebagai tanda cintanya. Kabarnya, sang puteri selalu sedih karena memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit. Oleh karena itu Sultan membangun Gunongan untuk mengubati rindu sang puteri. Hingga saat ini Gunongan masih dapat disaksikan dan dikunjungi.

[sunting]Aceh melawan Portugis

Ketika Kesultanan Samudera Pasai dalam krisis, maka Kesultanan Malaka yang muncul dibawah Parameswara (Paramisora) yang berganti nama setelah masuk Islam dengan panggilan Iskandar Syah. Kerajaan Islam Malaka ini maju pesat sampai pada tahun 1511 ketika Portugis dibawah pimpinan Afonso d'Albuquerque dengan armadanya menaklukan Malaka.
Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis, kembali Aceh bangkit dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Yang diteruskan oleh Sultan Salahuddin (1528-1537). Sultan Alauddin Riayat Syahal Kahar (1537-1568). Sultan Ali Riyat Syah (1568-1573). Sultan Seri Alam (1576. Sultan Muda (1604-1607). Sultan Iskandar Muda, gelar marhum mahkota alam (1607-1636). Semua serangan yang dilancarkan pihak Portugis dapat ditangkisnya.

Laksamana Malahayati dilukis oleh Sayed Dahlan Al-Habsy.

[sunting]Hubungan dengan Barat

[sunting]Inggris

Pada abad ke-16, Ratu Inggris, Elizabeth I, mengirimkan utusannya bernama Sir James Lancester kepada Kerajaan Aceh dan mengirim surat yang ditujukan: "Kepada Saudara Hamba, Raja Aceh Darussalam." serta seperangkat perhiasan yang tinggi nilainya. Sultan Aceh kala itu menerima maksud baik "saudarinya" di Inggris dan mengizinkan Inggris untuk berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bahkan Sultan juga mengirim hadiah-hadiah yang berharga termasuk sepasang gelang dari batu rubi dan surat yang ditulis di atas kertas yang halus dengan tinta emas. Sir James pun dianugerahi gelar "Orang Kaya Putih".
Sultan Aceh pun membalas surat dari Ratu Elizabeth I. Berikut cuplikan isi surat Sultan Aceh, yang masih disimpan oleh pemerintah kerajaan Inggris, tertanggal tahun 1585:
Sayalah sang penguasa perkasa Negeri-negeri di bawah angin, yang terhimpun di atas tanah Aceh dan atas tanah Sumatra dan atas seluruh wilayah wilayah yang tunduk kepada Aceh, yang terbentang dari ufuk matahari terbit hingga matahari terbenam.
Hubungan yang mesra antara Aceh dan Inggris dilanjutkan pada masa Raja James I dari Inggris dan Skotlandia. Raja James mengirim sebuah meriam sebagai hadiah untuk Sultan Aceh. Meriam tersebut hingga kini masih terawat dan dikenal dengan nama Meriam Raja James.

[sunting]Belanda

Selain Kerajaan Inggris, Pangeran Maurits – pendiri dinasti Oranje– juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan menyambut maksud baik mereka dengan mengirimkan rombongan utusannya ke Belanda. Rombongan tersebut dipimpin olehTuanku Abdul Hamid. Rombongan inilah yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang singgah di Belanda. Dalam kunjungannya Tuanku Abdul Hamid sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ia dimakamkan secara besar-besaran di Belanda dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar Belanda. Namun karena orang Belanda belum pernah memakamkan orang Islam, maka beliau dimakamkan dengan cara agama Nasrani di pekarangan sebuah gereja. Kini di makam beliau terdapat sebuah prasasti yang diresmikan oleh Mendiang Yang Mulia Pangeran Bernhard suami mendiang Ratu Juliana dan Ayah Yang Mulia Ratu Beatrix.

[sunting]Utsmaniyah

Pada masa Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengirim utusannya untuk menghadap Sultan Utsmaniyah yang berkedudukan di Istanbul. Karena saat itu Sultan Utsmaniyah sedang gering maka utusan Kerajaan Aceh terluntang-lantung demikian lamanya sehingga mereka harus menjual sedikit demi sedikit hadiah persembahan untuk kelangsungan hidup mereka. Lalu pada akhirnya ketika mereka diterima oleh sang Sultan, persembahan mereka hanya tinggal Lada Sicupak atau Lada sekarung. Namun sang Sultan menyambut baik hadiah itu dan mengirimkan sebuah meriam dan beberapa orang yang cakap dalam ilmu perang untuk membantu kerajaan Aceh. Meriam tersebut pula masih ada hingga kini dikenal dengan nama Meriam Lada Sicupak. Pada masa selanjutnya Sultan Utsmaniyah mengirimkan sebuah bintang jasa kepada Sultan Aceh.

[sunting]Perancis

Kerajaan Aceh juga menerima kunjungan utusan Kerajaan Perancis. Utusan Raja Perancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah cermin yang sangat berharga bagi Sultan Aceh. Namun dalam perjalanan cermin tersebut pecah. Akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut sebagai hadiah bagi sang Sultan. Dalam bukunya, Denys Lombard mengatakan bahwa Sultan Iskandar Muda amat menggemari benda-benda berharga. Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. Menurut Utusan Perancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligo Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar Muda juga memerintahkan untuk memindahkan aliran Sungai Krueng Aceh hingga mengaliri istananya (sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar Meuligoe). Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.

[sunting]Pasca-Sultan Iskandar Thani

Kerajaan Aceh sepeninggal Sultan Iskandar Thani mengalami kemunduran yang terus menerus. Hal ini disebabkan kerana naiknya empat Sultanah berturut-turut sehingga membangkitkan amarah kaum Ulama Wujudiyah. Padahal, Seri Ratu Safiatudin Seri Ta'jul Alam Syah Berdaulat Zilullahil Filalam yang merupakan Sultanah yang pertama adalah seorang wanita yang amat cakap. Ia merupakan puteri Sultan Iskandar Muda dan Isteri Sultan Iskandar Thani. Ia juga menguasai 6 bahasa, SpanyolBelandaAcehMelayuArab, danPersia. Saat itu di dalam Parlemen Aceh yang beranggotakan 96 orang, 1/4 di antaranya adalah wanita. Perlawanan kaum ulama Wujudiyah berlanjut hingga datang fatwa dari Mufti Besar Mekkah yang menyatakan keberatannya akan seorang wanita yang menjadi Sultanah. Akhirnya berakhirlah masa kejayaan wanita di Aceh.

[sunting]Datangnya pihak kolonial

Kesultanan Aceh terlibat perebutan kekuasaan yang berkepanjangan sejak awal abad ke-16, pertama dengan Portugal, lalu sejak abad ke-18 dengan Britania Raya (Inggris) danBelanda. Pada akhir abad ke-18, Aceh terpaksa menyerahkan wilayahnya di Kedah dan Pulau Pinang di Semenanjung Melayu kepada Britania Raya.
Pada tahun 1824Perjanjian Britania-Belanda ditandatangani: Britania menyerahkan wilayahnya di Sumatra kepada Belanda. Pihak Britania mengklaim bahwa Aceh adalah koloni mereka, meskipun hal ini tidak benar. Pada tahun 1871, Britania membiarkan Belanda untuk menjajah Aceh, kemungkinan untuk mencegah Perancis dari mendapatkan kekuasaan di kawasan tersebut.

[sunting]Perang Aceh

Tahun 1873 pecah perang Aceh melawan Belanda. Perang Aceh disebabkan karena:
  1. Belanda menduduki daerah Siak. Akibat dari perjanjian Siak 1858. Dimana Sultan Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda ada dibawah kekuasaan Aceh.
  2. Belanda melanggar Siak, maka berakhirlah perjanjian London (1824). Dimana isi perjanjian London adalah Belanda dan Inggris membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Sinagpura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.
  3. Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh ditenggelamkan Aceh. Perbuatan Aceh ini disetujui Inggris, karena memang Belanda bersalah.
  4. Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalulintas perdagangan.
  5. Dibuatnya Perjanjian Sumatera 1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya, Inggris memberika keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Sumatera. Belanda mengizinkan Inggris bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guinea Barat kepada Inggris.
  6. Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika, Italia, Turki di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke Turki 1871.
  7. Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tengtang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.
Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik. Sebuah ekspedisi dengan 3.000 serdadu yang dipimpin Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler dikirimkan pada tahun 1874, namun dikalahkan tentara Aceh, di bawah pimpinan Panglima Polem dan Sultan Machmud Syah, yang telah memodernisasikan senjatanya. Köhler sendiri berhasil dibunuh pada tanggal 10 April 1873.
Ekspedisi kedua di bawah pimpinan Jenderal Jan van Swieten berhasil merebut istana sultan. Ketika Sultan Machmud Syah wafat pada tanggal 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yang dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indragiri. Pada 13 Oktober 1880, pemerintah kolonial menyatakan bahwa perang telah berakhir. Bagaimanapun, perang dilanjutkan secara gerilya dan perang fi'sabilillah dikobarkan, di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904.
Pada masa perang dengan Belanda, Kesultanan Aceh sempat meminta bantuan kepada perwakilan Amerika Serikat di Singapura yang disinggahi Panglima Tibang Muhammad dalam perjalanannya menuju Pelantikan Kaisar Napoleon III dari Perancis. Aceh juga mengirim Habib Abdurrahman azh-Zhahir untuk meminta bantuan kepada Kalifah Usmaniyah. Namun Turki Utsmani kala itu sudah mengalami masa kemunduran. Sedangkan Amerika Serikat menolak campur tangan dalam urusan Aceh dan Belanda.
Perang kembali berkobar pada tahun 1883. Pasukan Belanda berusaha membebaskan para pelaut Britania Raya yang sedang ditawan di salah satu wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh, dan menyerang kawasan tersebut. Sultan Aceh menyerahkan para tawanan dan menerima bayaran yang cukup besar sebagai gantinya. Sementara itu, Menteri Perang Belanda,August Willem Philip Weitzel, kembali menyatakan perang terbuka melawan Aceh. Belanda kali ini meminta bantuan para pemimpin setempat, di antaranya Teuku Umar. Teuku Umar diberikan gelar panglima perang besar dan pada 1 Januari 1894 bahkan menerima dana bantuan Belanda untuk membangun pasukannya. Ternyata dua tahun kemudian Teuku Umar malah menyerang Belanda dengan pasukan baru tersebut. Dalam perang gerilya ini Teuku Umar bersama Panglima Polem dan Sultan terus tanpa pantang mundur. Tetapi pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van Der Dussen di Meulaboh Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nya' Dien istri Teuku Umar siap tampil menjadi komandan perang gerilya.
Pada tahun 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh. Dr. Christiaan Snouck Hurgronje, seorang ahli Islam dari Universitas Leiden yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, kemudian memberikan saran kepada Belanda agar serangan mereka diarahkan kepada para ulama, bukan kepada sultan. Saran ini ternyata berhasil. Dr Snouck Hurgronye yang menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh (De Atjehers). Dalam buku itu disebutkan rahasia bagaimana untuk menaklukkan Aceh.
Isi nasihat Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda yang bertugas di Aceh adalah:
  1. Mengesampingkan golongan Keumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala) beserta pengikutnya.
  2. Senantiasa menyerang dan menghantam kaum ulama.
  3. Jangan mau berunding dengan para pimpinan gerilya.
  4. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya.
  5. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh.
Pada tahun 1898Joannes Benedictus van Heutsz dinyatakan sebagai gubernur Aceh pada 1898-1904, kemudian Dr Snouck Hurgronye diangkat sebagai penasihatnya, dan bersama letnannya, Hendrikus Colijn (kelak menjadi Perdana Menteri Belanda), merebut sebagian besar Aceh.
Sultan M. Daud akhirnya meyerahkan diri kepada Belanda pada tahun 1903 setelah dua istrinya, anak serta ibundanya terlebih dahulu ditangkap oleh Belanda. Kesultanan Aceh akhirnya jatuh seluruhnya pada tahun 1904. Istana Kesultanan Aceh kemudian diluluhlantakkan dan diganti dengan bangunan baru yang sekarang dikenal dengan nama Pendopo Gubernur. Pada tahun tersebut, hampir seluruh Aceh telah direbut Belanda.
Taktik perang gerilya Aceh ditiru oleh Van Heutz, dimana dibentuk pasukan marechaussee yang dipimpin oleh Hans Christoffel dengan pasukan Colone Macannya yang telah mampu dan menguasai pegunungan-pegunungan, hutan-hutan rimba raya Aceh untuk mencari dan mengejar gerilyawan-gerilyawan Aceh.
Taktik berikutnya yang dilakukan Belanda adalah dengan cara penculikan anggota keluarga Gerilyawan Aceh. Misalnya Christoffel menculik permaisuri Sultan dan Tengku Putroe (1902). Van der Maaten menawan putera Sultan Tuanku Ibrahim. Akibatnya, Sultan menyerah pada tanggal 5 Januari 1902 ke Sigli dan berdamai. Van der Maaten dengan diam-diam menyergap Tangse kembali, Panglima Polem dapat meloloskan diri, tetapi sebagai gantinya ditangkap putera Panglima Polem, Cut Po Radeu saudara perempuannya dan beberapa keluarga terdekatnya. Akibatnya Panglima Polem meletakkan senjata dan menyerah ke Lhokseumawe (1903). Akibat Panglima Polem menyerah, banyak penghulu-penghulu rakyat yang menyerah mengikuti jejak Panglima Polem.
Taktik selanjutnya, pembersihan dengan cara membunuh rakyat Aceh yang dilakukan di bawah pimpinan Van Daalen yang menggantikan Van Heutz. Seperti pembunuhan di Kuto Reh(14 Juni 1904) dimana 2922 orang dibunuhnya, yang terdiri dari 1773 laki-laki dan 1149 perempuan.
Taktik terakhir menangkap Cut Nya' Dien istri Teuku Umar yang masih melakukan perlawanan secara gerilya, dimana akhirnya Cut Nya' Dien dapat ditangkap dan diasingkan keSumedangJawa Barat.

[sunting]Surat tanda penyerahan

Van Heutz telah menciptakan surat pendek penyerahan yang harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yang telah tertangkap dan menyerah, yang isinya: Raja (Sultan) mengakui daerahnya sebagai bagian dari daerah Hindia-Belanda. Raja berjanji tidak akan mengadakan hubungan dengan kekuasaan di luar negeri. Berjanji akan mematuhi seluruh perintah-perintah yang ditetapkan Belanda. (RH Saragih, J Sirait, M Simamora, Sejarah Nasional, 1987)

[sunting]Bangkitnya nasionalisme

Sementara pada masa kekuasaan Belanda, bangsa Aceh mulai mengadakan kerjasama dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia dan terlibat dalam berbagai gerakan nasionalis dan politik. Sarekat Islam, sebuah organisasi dagang Islam yang didirikan di Surakarta pada tahun 1912, tiba di Aceh pada sekitar tahun 1917. Ini kemudian diikuti organisasi sosialMuhammadiyah pada tahun 1923. Muhammadiyah membangun sebuah sekolah Islam di Kutaraja (kini bernama Banda Aceh) pada tahun 1929. Kemudian pada tahun 1939Partai Indonesia Raya (Parindra) membukan cabangnya di Aceh, menjadi partai politik pertama di sana. Pada tahun yang sama, para ulama mendirikan PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh), sebuah organisasi anti-Belanda.

[sunting]Perang Dunia II

Aceh kian hari kian terlibat dalam gerakan nasionalis Indonesia. Saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. (Nyak Arif lalu dilantik sebagai gubernur Aceh oleh gubernur Sumatra pertama, Moehammad Hasan).
Seperti banyak penduduk Indonesia dan Asia Tenggara lainnya, rakyat Aceh menyambut kedatangan tentara Jepang saat mereka mendarat di Aceh pada 12 Maret 1942, karena Jepang berjanji membebaskan mereka dari penjajahan. Namun ternyata pemerintahan Jepang tidak banyak berbeda dari Belanda. Jepang kembali merekrut para uleebalang untuk mengisi jabatan Gunco dan Sunco (kepala adistrik dan subdistrik). Hal ini menyebabkan kemarahan para ulama, dan memperdalam perpecahan antara para ulama dan uleebalang. Pemberontakan terhadap Jepang pecah di beberapa daerah, termasuk di Bayu, dekat Lhokseumawe, pada tahun 1942, yang dipimpin Teungku Abdul Jalil, dan di Pandrah dan Jeunieb, pada tahun 1944.

[sunting]Masa Republik Indonesia

[sunting]Kedudukan Aceh di dalam Republik Indonesia Serikat

41 tahun kemudian semenjak selesainya perang Aceh, Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Ternyata perjuangan untuk bebas dari cengkraman Belanda belum selesai, sebelum Hubertus Johannes van Mook menciptakan negara-negara bonekanya yang tergabung dalam RIS (Republik Indonesia Serikat).
Ternyata Aceh tidak termasuk negara bagian dari federal hasil ciptaan Van Mook yang meliputi seluruh Indonesia yang terdiri dari:
  1. Negara RI, yang meliputi daerah status quo berdasarkan Perjanjian Renville.
  2. Negara Indonesia Timur.
  3. Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta
  4. Negara Jawa Timur
  5. Negara Madura
  6. Negara Sumatra Timur, termasuk daerah status quo Asahan Selatan dan Labuhan Batu
  7. Negara Sumatra Selatan
  8. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, seperti Jawa Tengah, Bangka-Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur.
  9. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.
Sebagai gantinya, Aceh termasuk ke dalam Republik Indonesia, di mana Republik Indonesia adalah salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat. Sehingga dengan demikian, Aceh termasuk juga ke dalam sistem Republik Indonesia Serikat, meskipun tidak berwujud sebagai negara bagian yang terpisah.
Yang terpilih menjadi Presiden RIS adalah Soekarno dalam sidang Dewan Pemilihan Presiden RIS pada tanggal 15-16 Desember 1949. Pada tanggal 17 Desember 1949 Presiden Soekarno dilantik menjadi Presiden RIS. Sedang untuk jabatan Perdana Menteri diangkat Mohammad Hatta. Kabinet dan Perdana Menteri RIS dilantik pada tanggal 20 Desember 1949.
Belanda di bawah Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem DreesMenteri Seberang Lautan Mr. Maan Sassen dan ketua Delegasi RIS Mohammad Hatta membubuhkan tandatangannya pada naskah pengakuan kedaulatan RIS oleh Belanda dalam upacara pengakuan kedaulatan RIS pada tanggal 27 Desember 1949. Pada tanggal yang sama, di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan RI kepada RIS. Sedangkan di Jakarta pada hari yang sama, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Antonius Hermanus Johannes Lovink dalam suatu upacara bersama-sama membubuhkan tandangannya pada naskah penyerahan kedaulatan. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Sekretariat Negara RI, 1986)

[sunting]Kembali ke Negara Kesatuan

Tanggal 8 Maret 1950 Pemerintah RIS dengan persetujuan Parlemen (DPR) dan Senat RIS mengeluarkan Undang-Undang Darurat No 11 tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berdasarkan Undang-Undang Darurat itu, beberapa negara bagian menggabungkan ke RI, sehingga pada tanggal 5 April 1950 yang tinggal hanya tiga negara bagian yaitu, RI, NST (Negara Sumatera Timur), dan NIT (Negara Indonesia Timur).
Pada tanggal 14 Agustus 1950 Parlemen dan Senat RIS mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia hasil panitia bersama.
Pada rapat gabungan Parlemen dan Senat RIS pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden RIS Soekarno membacakan piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada hari itu juga Presiden Soekarno kembali ke Yogya untuk menerima kembali jabatan Presiden RI dari Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI Mr. Asaat. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI, 1986)

[sunting]Maklumat Negara Islam Indonesia Aceh

3 tahun setelah RIS bubar dan kembali menjadi RI, Daud Beureueh di Aceh memaklumatkan Negara Islam Indonesia di bawah Imam Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada tanggal 20 September 1953.
Isi Maklumat NII di Aceh adalah:
Dengan lahirnja peroklamasi Negara Islam Indonesia di Atjeh dan daerah sekitarnja, maka lenjaplah kekuasaan Pantja Sila di Atjeh dan daerah sekitarnja, digantikan oleh pemerintah dari Negara Islam.
Dari itu dipermaklumkan kepada seluruh Rakjat, bangsa asing, pemeluk bermatjam2 Agama, pegawai negeri, saudagar dan sebagainja:
  1. Djangan menghalang2i gerakan Tentara Islam Indonesia, tetapi hendaklah memberi bantuan dan bekerdja sama untuk menegakkan keamanan dan kesedjahteraan Negara.
  2. Pegawai2 Negeri hendaklah bekerdja terus seperti biasa, bekerdjalah dengan sungguh2 supaja roda pemerintahan terus berdjalan lantjar.
  3. Para saudagar haruslah membuka toko, laksanakanlah pekerdjaan itu seperti biasa, Pemerintah Islam mendjamin keamanan tuan2.
  4. Rakjat seluruhnja djangan mengadakan Sabotage, merusakkan harta vitaal, mentjulik, merampok, menjiarkan kabar bohong, inviltratie propakasi dan sebagainja jang dapat mengganggu keselamatan Negara. Siapa sadja jang melakukan kedjahatan2 tsb akan dihukum dengan hukuman Militer.
  5. Kepada tuan2 bangsa Asing hendaklah tenang dan tentram, laksanakanlah kewadjiban tuan2 seperti biasa keamanan dan keselamatan tuan2 didjamin.
  6. Kepada tuan2 yang beragama selain Islam djangan ragu2 dan sjak wasangka, jakinlah bahwa Pemerintah N.I.I. mendjamin keselamatan tuan2 dan agama jang tuan peluk, karena Islam memerintahkan untuk melindungi tiap2 Umat dan agamanja seperti melindungi Umat dan Islam sendiri. Achirnja kami serukan kepada seluruh lapisan masjarakat agar tenteram dan tenang serta laksanakanlah kewadjiban masing2 seperti biasa.
Negara Islam Indonesia
Gubernur Sipil/Militer Atjeh dan Daerah sekitarnja.
MUHARRAM 1373
Atjeh Darussalam
September 1953

[sunting]Daud Beureueh menyerah

Bulan Desember 1962, 7 bulan setelah Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo Imam NII tertangkap (4 Juni 1962) di atas Gunung Geber di daerah Majalaya oleh kesatuan-kesatuan Siliwangi dalam rangka Operasi Bratayudha, Daud Beureueh di Aceh menyerah kepada Penguasa Daulah Pancasila setelah dilakukan "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" atas prakarsa Panglima Kodam I/Iskandar Muda, Kolonel M.Jasin. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1950-1964, Sekretariat Negara RI, 1986)

[sunting]Hasan Di Tiro mendeklarasi Negara Aceh Sumatera

14 tahun kemudian setelah Daud Beureueh pada masa Hasan Tiro pada tanggal 4 Desember 1976 mendeklarasikan kemerdekaan Aceh Sumatra. Bunyi deklarasi kemerdekaan Negara Aceh Sumatra itu adalah:".[21]
"Kepada rakyat di seluruh dunia:
Kami, rakyat Aceh, Sumatra melaksanakan hak menentukan nasib sendiri, dan melindungi hak sejarah istimewa nenek moyang negara kami, dengan ini mendeklarasikan bebas dan berdiri sendiri dari semua kontrol politik pemerintah asing Jakarta dan dari orang asing Jawa.
Atas nama rakyat Aceh, Sumatra yang berdaulat.
Tengku Hasan Muhammad di Tiro.
Ketua National Liberation Front of Acheh Sumatra dan Presiden Aceh Sumatra,
4 Desember 1976"

[sunting]Akhir konflik

Pada 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya berhasil mencapai kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik berkepanjangan tersebut.
Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi besar menyebabkan tsunami yang melanda sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa.
Di samping itu telah muncul aspirasi dari beberapa wilayah NAD, khususnya di bagian barat, selatan dan pedalaman untuk memisahkan diri dari NAD dan membentuk 2 provinsi baru yang disebut Aceh Leuser Antara yang terdiri dari Aceh TengahBener MeriahGayo LuesAceh Tenggara dan Aceh Singkil, serta Aceh Barat Selatan atau ABAS yang terdiri dariNagan RayaAceh Barat DayaAceh SelatanSimeulueAceh Barat dan Aceh Jaya. 4 Desember 2005 diadakan Deklarasi bersama di Gelora Bung Karno, Jakarta yang dihadiri ratusan orang dan 11 bupati yang ingin dimekarkan wilayahnya, dan dilanjutkan dengan unjukrasa yang menuntut lepasnya 11 kabupaten tadi dari Aceh.
Pada 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya menandatangani persetujuan damai sehingga mengakhiri konflik antara kedua pihak yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.
Kamis, 28 Juli 2011